ESENSI.TV, IRLANDIA - Bagi sebagian pemain, disoraki ribuan penonton bisa menjadi mimpi buruk. Tapi bagi Cristiano Ronaldo, itu hanyalah bagian dari panggung.
Saat Portugal bersiap menghadapi Irlandia di Dublin pada kualifikasi Piala Dunia 2026, sang megabintang berusia 40 tahun justru menyambut cemoohan dengan senyum, berharap perhatian penonton tertuju padanya, bukan pada rekan-rekan setim yang tengah berada di bawah tekanan besar.
Portugal datang ke laga ini dengan catatan tak terkalahkan, tiga kemenangan dari empat pertandingan di Grup F.
Satu kemenangan lagi akan memastikan tiket langsung mereka ke Piala Dunia 2026. Namun Ronaldo tahu, atmosfer di Aviva Stadium, Dublin, tidak akan bersahabat.
Baca Juga: Teheran di Ambang Kehabisan Air, Krisis Terburuk Iran dalam Beberapa Dekade
“Stadion pasti akan menyiuliku, tapi saya sudah terbiasa. Saya malah berharap begitu, mungkin tekanan akan beralih dari pemain lain," kata Ronaldo dengan nada santai dalam konferensi pers.
Sikap percaya dirinya bukan tanpa alasan. Dalam pertandingan sebelumnya di Lisbon, Portugal menang tipis 1-0 atas Irlandia berkat gol Ruben Neves di menit ke-91.
Ronaldo kala itu sempat merayakan gol di depan wajah bek Irlandia, Jake O’Brien, sebuah aksi yang menimbulkan perdebatan.
Kini, di laga tandang, ia berjanji akan lebih tenang. “Saya janji akan jadi anak baik kali ini,” ujarnya sambil tertawa.
Baca Juga: Jelajahi Wisata Alam dan Konservasi Penyu di Pantai Goa Cemara, Bantul Yogyakarta
Kenangan yang Masih Membekas di Pihak Lawan
Bagi pemain Irlandia, perayaan kontroversial Ronaldo di laga sebelumnya belum benar-benar dilupakan.
Kapten tim Nathan Collins bahkan mengatakan bahwa ia tidak mengerti makna selebrasi tersebut dan menduga Ronaldo hanya melampiaskan frustrasi setelah penaltinya gagal dieksekusi dengan baik.
Namun di balik ketegangan kecil itu, laga ini akan menjadi penentuan penting bagi Irlandia.