ESENSI.TV, INGGRIS - Alexander Isak akhirnya resmi meninggalkan Newcastle United dan bergabung dengan Liverpool dalam sebuah transfer sensasional yang memecahkan rekor di Inggris.
Kepindahan striker asal Swedia berusia 25 tahun ini menelan biaya 125 juta Poundsterling atau sekitar Rp2,6 triliun, menjadikannya salah satu transfer terbesar dalam sejarah Premier League.
Namun, di balik megahnya angka tersebut, proses perpisahan Isak dengan Newcastle meninggalkan jejak pahit.
Para suporter The Magpies menilai sang striker tidak lagi menunjukkan loyalitas, terutama setelah drama tarik-ulur yang membuatnya absen sepanjang pramusim dan laga-laga awal Liga Inggris musim ini.
Baca Juga: Provokator Lempar Molotov di Bandung dan Bakar Fasilitas di Senayan, Ricuh Tak Terhindarkan
Ucapan Perpisahan Isak
Melalui akun Instagram pribadinya, Isak tetap menyampaikan rasa terima kasihnya kepada klub, rekan setim, dan juga para pendukung Newcastle.
Ia menulis bahwa tiga tahun bersama klub itu adalah perjalanan yang tak terlupakan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan setim, staf, dan terutama kota Newcastle serta seluruh suporter yang luar biasa atas tiga tahun yang tak akan pernah saya lupakan," tulis Isak di akun instagramnya @alex_isak.
"Bersama-sama, kita menulis sejarah dan membawa klub ke tempat yang seharusnya. Dari lolos ke Liga Champions hingga memenangkan trofi pertama dalam lebih dari 70 tahun, sebuah kehormatan bisa menjadi bagian dari perjalanan ini. Terima kasih selamanya, Newcastle,” lanjutnya, dengan kolom komentar yang sengaja ditutup.
Baca Juga: Fenomena Micro-Influencer Gen Z, dari Hobi Jadi Peluang Karier di Era Digital
Respons Dingin dari Klub
Menariknya, ucapan penuh emosi dari Isak berbanding terbalik dengan pernyataan resmi Newcastle.
Klub hanya mengeluarkan sebuah pengumuman singkat, berisi 37 kata, yang sekadar mengonfirmasi penjualan sang pemain.