Minggu, 21 Desember 2025

Asal Muasal Bakpia Djava: Kuliner Legendaris dari Yogyakarta

Photo Author
- Senin, 22 Juli 2024 | 00:22 WIB
Bakpia Djava
Bakpia Djava

Bakpia Djava, salah satu oleh-oleh ikonik dari Yogyakarta, memiliki sejarah yang kaya dan menarik. Asal usul bakpia sendiri berakar dari pengaruh budaya Tionghoa yang datang ke Indonesia pada abad ke-20. Namun, Bakpia Djava telah berhasil menambahkan sentuhan lokal yang membuatnya begitu istimewa dan dicintai oleh banyak orang.

Baca Juga: Snack Favorit Orang Jogja, Ini Bakpia!

Bakpia pertama kali diperkenalkan oleh imigran Tionghoa yang membawa kue ini dari daerah Fujian, China. Kue tersebut dikenal dengan nama "Tou Luk Pia," yang berarti kue kacang hijau. Pada awalnya, bakpia hanya dibuat oleh keluarga-keluarga Tionghoa di Yogyakarta dan tidak dijual secara komersial.

Baca Juga: Basreng? Jajanan Viral di Jogja!

Perkembangan bakpia sebagai kuliner populer di Yogyakarta dimulai pada tahun 1940-an. Pada masa itu, banyak keluarga Tionghoa yang mulai menjual bakpia sebagai mata pencaharian. Mereka menyesuaikan resep asli dengan bahan-bahan yang lebih mudah didapat di Indonesia, sehingga lahirlah versi lokal dari bakpia.

Baca Juga: Jogja: Kota Penuh Wisata Kejutan

Bakpia Djava sendiri mulai dikenal luas pada tahun 1980-an. Djava, yang merupakan salah satu merek terkenal, didirikan oleh seorang pengusaha lokal yang melihat potensi besar dari kue tradisional ini. Dengan memanfaatkan popularitas bakpia yang terus meningkat, Bakpia Djava memperkenalkan berbagai inovasi, baik dari segi rasa maupun kemasan.

Salah satu inovasi terbesar yang dilakukan Bakpia Djava adalah penambahan berbagai varian rasa. Jika awalnya bakpia hanya memiliki satu rasa, yaitu kacang hijau, kini Bakpia Djava menawarkan berbagai rasa yang menggugah selera seperti cokelat, keju, durian, dan bahkan rasa modern seperti green tea dan red velvet. Inovasi ini berhasil menarik minat konsumen dari berbagai kalangan, termasuk generasi muda.

Selain rasa, Bakpia Djava juga dikenal dengan kualitas bahan bakunya yang terjaga. Menggunakan bahan-bahan pilihan, Bakpia Djava memastikan setiap produknya memiliki cita rasa yang autentik dan lezat. Proses pembuatan bakpia yang masih menggunakan teknik tradisional juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri.

Bakpia Djava tidak hanya dijual di Yogyakarta, tetapi juga sudah merambah pasar nasional dan internasional. Banyak wisatawan yang datang ke Yogyakarta menjadikan Bakpia Djava sebagai oleh-oleh wajib. Keberhasilan Bakpia Djava dalam mempertahankan kualitas dan inovasi membuatnya tetap eksis dan dicintai hingga kini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bakpia Djava juga aktif berpartisipasi dalam berbagai pameran kuliner baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon kuliner Yogyakarta yang mendunia.

Melalui perjalanan panjang dan berbagai inovasi, Bakpia Djava berhasil mempertahankan warisan budaya sekaligus mengembangkan produk yang relevan dengan zaman. Kini, Bakpia Djava tidak hanya menjadi simbol dari kekayaan kuliner Yogyakarta, tetapi juga menjadi bukti bahwa inovasi dan kualitas dapat membawa sebuah produk tradisional mencapai kesuksesan di pasar global.

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera, budhe_jogja, Sibakuljogja, pariwisata.jogjakota.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

5 Wisata Prioritas Indonesia dengan Keindahan Mendunia

Kamis, 11 September 2025 | 16:00 WIB

Langgar Aturan, Milk Bun Dihancurkan Bea Cukai

Senin, 11 Maret 2024 | 18:57 WIB

Ini 4 Kue Kering yang Wajib Ada Selama Perayaan Natal

Senin, 25 Desember 2023 | 14:08 WIB

Sate Buntel: Kelezatan Sate Unik dari Solo

Minggu, 3 Desember 2023 | 21:17 WIB

Sate Gupak: Kelezatan Sate Khas Betawi

Minggu, 3 Desember 2023 | 20:15 WIB

Sate Padang: Kelezatan Daging Bersaus Khas Padang

Minggu, 3 Desember 2023 | 19:15 WIB

Iga Penyet: Kelezatan Daging dalam Sentuhan Pedas

Minggu, 3 Desember 2023 | 08:10 WIB

Ayam Penyet: Pedas, Gurih yang Menggoda selera

Minggu, 3 Desember 2023 | 07:15 WIB

Sambal Bawang: Rasa Pedas yang Menggoda

Sabtu, 2 Desember 2023 | 21:35 WIB

Saus Padang: Kenikmatan Pedas Gurih yang Membahana

Sabtu, 2 Desember 2023 | 20:28 WIB

Nasi Liwet: Kelezatan Nusantara yang Memikat Selera

Sabtu, 2 Desember 2023 | 19:20 WIB

Nasi Hainam: Kelezatan Aromatik dalam Setiap Butirnya

Sabtu, 2 Desember 2023 | 19:12 WIB

Bebek Peking: Kelezatan Dapur Tiongkok

Sabtu, 2 Desember 2023 | 07:01 WIB

Mie Goreng: Kelezatan yang Membawa Kenangan

Jumat, 1 Desember 2023 | 20:12 WIB

Nasi Goreng: Rasa yang Menggoda Selera

Jumat, 1 Desember 2023 | 19:46 WIB
X