Inisiatif Radioaktif untuk Melindungi Badak Afrika dari Perburuan
Perburuan badak di Afrika telah menjadi masalah yang mendesak, dengan ribuan badak dibunuh setiap tahun untuk diambil tanduknya. Tanduk badak sangat dicari di pasar Asia, di mana mereka diyakini memiliki khasiat obat dan menjadi simbol status sosial. Meskipun sudah ada larangan internasional terhadap perdagangan tanduk badak, permintaan dan jaringan penyelundupan yang kuat terus memicu pembantaian hewan ini.
Untuk menghadapi tantangan ini, sebuah proyek inovatif bernama "Rhisotope" telah diluncurkan. Proyek ini melibatkan penyuntikan isotop radioaktif ke dalam tanduk badak untuk membuatnya kurang menarik bagi pembeli dan lebih mudah dideteksi oleh otoritas penegak hukum.
Baca Juga: Satwa Terbengkalai, Medan Zoo Alami Berbagai Masalah
Proses dan Tujuan Rhisotope
Rhisotope didirikan oleh Profesor James Larkin dari University of Witwatersrand di Johannesburg. Proyek ini bertujuan untuk mencapai dua tujuan utama: menakut-nakuti pembeli potensial dan memudahkan deteksi tanduk yang diselundupkan menggunakan teknologi pemantauan radiasi yang sudah ada di perbatasan dan pelabuhan di seluruh dunia.
Dalam uji coba awal, isotop stabil yang tidak berbahaya disuntikkan ke dalam tanduk dua badak di Buffalo Kloof Nature Reserve, Afrika Selatan. Proses ini akan dipantau selama beberapa bulan untuk memastikan bahwa isotop tidak membahayakan kesehatan badak dan efektif dalam mendeteksi tanduk yang diselundupkan.
Baca Juga: Marak Fenomena Memelihara Satwa Liar di Masyarakat
Dampak dan Harapan
Jika proyek ini berhasil, penggunaan isotop radioaktif pada tanduk badak dapat mengurangi permintaan di pasar ilegal, karena pembeli akan enggan membeli tanduk yang terkontaminasi radioaktif. Selain itu, kemampuan untuk mendeteksi tanduk melalui sensor radiasi dapat memperketat pengawasan di perbatasan dan mengurangi efektivitas jaringan penyelundupan.
Proyek ini juga membuka kemungkinan untuk diterapkan pada perdagangan ilegal gading gajah dan produk satwa liar lainnya, memberikan alat baru yang kuat dalam upaya global melawan perburuan dan penyelundupan.