humaniora

UGM Ajak Kampus Lain Kolaborasi Tangani Sampah di DIY

Minggu, 16 Juni 2024 | 17:25 WIB
Ilustrasi pengelolaan sampah di DIY/IST

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengajak kampus-kampus lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk berkolaborasi menangani masalah sampah.

Hal itu dikatakan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama, Fakultas Teknik UGM Ali Awaludin, di Yogyakarta, Minggu (16/06/2024).

“Banyaknya jumlah perguruan tinggi di Yogyakarta juga dapat diajak bekerja sama,” ujar dia.

Ia mengatakan, kerjasama diperlukan untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan pengelolaan sampah yang sesuai dengan karakter masyarakat di Yogyakarta.

Hal itu, katanya, perlu dilakukan agar gerakan pengelolaan sampah yang muncul adalah gerakan yang sadar. Dan juga dapat menjadi kebiasan sehari-hari dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Peningkatan Jumlah Sampah


Menurut dia, sejak Januari 2023 hingga April 2024 rata-rata timbunan sampah yang muncul di Yogyakarta terus meningkat.

Setiap harinya, kata dia, mencapai 1300 ton/hari dengan kapasitas pengelolaan sampah hanya sampai 988 ton/hari.

“Di mana hanya 150 ton sampah yang dapat diolah per harinya,” papar dia.

Dalam rentang dua tahun terakhir, ucapnya, permasalahan atas pengelolaan sampah menjadi pembahasan utama di kalangan masyarakat DIY pasca ditutupnya pelayanan TPST Piyungan.

“Timbunan sampah muncul dimana-mana karena tidak bisa langsung segera ditangani. Jika diabaikan, dampak meningkatnya produksi sampah akan jauh lebih besar dari yang dirasakan masyarakat Yogyakarta saat ini,” terang dia.

Penanganan Darurat Sampah


Ali menambahkan, ada banyak hal yang perlu dilakukan dalam mengatasi keadaan darurat sampah yang terjadi di Yogyakarta.

Dimulai dari evaluasi kapasitas operasional seluruh fasilitas pengolahan sampah, membuat skala prioritas perbaikan. Atau juga penambahan alat dan sumber daya dengan koordinasi antar pemerintah daerah di lingkungan DI Yogyakarta.

Hingga pemanfaatan teknologi untuk pengelolaan sampah dan skema kebermanfaatan masyarakat sekitar wilayah pengolahan sampah.

“Upaya ini perlu dilakukan secara kolektif dengan mendorong partisipasi masyarakat yang dimulai dari tingkat desa hingga provinsi,” harapnya.

Tags

Terkini