ESENSI.TV, OLAHRAGA - Liverpool kehilangan peluang emas untuk memperlebar jarak menjadi delapan poin di puncak klasemen Liga Premier setelah hanya bermain imbang 2-2 melawan Manchester United yang sedang tidak dalam kondisi prima pada Minggu, 5 Januari 2025.
Bermain di hadapan pendukungnya sendiri di Anfield, The Reds sempat unggul 2-1, namun harus rela berbagi poin setelah gol penyeimbang dari Amad Diallo pada menit ke-80.
Hasil ini membuat Liverpool tetap unggul enam poin dari Arsenal di posisi kedua, namun mereka masih memiliki satu pertandingan lagi.
Sebelumnya, Arsenal juga gagal meraih kemenangan setelah bermain imbang 1-1 melawan Brighton & Hove Albion pada Sabtu, 4 Januari 2025.
Baca Juga: Hamas dan Israel Terlibat Negosiasi Sengit Terkait Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, menyebut hasil ini sebagai kesempatan besar yang terbuang.
"Liverpool pasti menganggap ini sebagai peluang yang hilang. Melihat hasil Arsenal tadi malam, mereka pasti berharap bisa meraih kemenangan di pertandingan ini. Banyak yang memprediksi Liverpool akan menang besar atas Manchester United, tapi kenyataannya tidak demikian," ujarnya kepada Sky Sports.
Arne Slot Bandingkan Permainan United dengan Nottingham Forest
Hasil imbang ini menjadi kali ketiga Liverpool kehilangan poin di kandang musim ini.
Pelatih Liverpool, Arne Slot, menyebut gaya permainan Manchester United mengingatkan pada kemenangan Nottingham Forest di Anfield pada September lalu.
"Kami merasa seperti kehilangan dua poin. Laga ini sangat sulit, mirip dengan pertandingan melawan Nottingham Forest. Kedua tim bermain dengan pendekatan bertahan yang serupa, menggunakan blok rendah dengan banyak pemain di belakang. Saat mereka menguasai bola, tidak ada kesempatan membangun serangan, tapi langsung mengarahkan bola jauh ke depan," ujar Slot dalam konferensi pers pascapertandingan.
Slot menambahkan bahwa gaya bermain seperti ini sulit untuk dihadapi, terutama jika lawan memiliki pemain bertahan yang tangguh.
Baca Juga: Kisruh PPN 12 Persen, DPR Akan Panggil Kemenkeu Bahas Kebijakan yang Dinilai Multitafsir
"Mereka memanfaatkan setiap bola mati di wilayah kami dengan baik. Kami sulit mengendalikan permainan karena setiap kali kami mencoba mengontrol bola, mereka langsung menendangnya jauh ke pertahanan terakhir kami. Ini membuat kami terus terlibat dalam duel udara," jelasnya.