Namun, tanda-tanda kebangkitan Atalanta semakin kuat. Tekanan terus-menerus akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-55.
Charles De Ketelaere, yang tampil sangat dominan di sisi lapangan, berhasil menusuk ke area penalti dan mengirim umpan lambung cerdas.
Gianluca Scamacca menyambutnya dengan sundulan akurat yang menembus gawang Robert Sánchez.
Kedudukan pun berubah menjadi 1-1 dan stadion meledak dalam sorakan.
Baca Juga: 5 Langkah Efektif Mendukung Pemulihan Trauma Gen Z Pasca Bencana
Kebangkitan Atalanta membuat Chelsea kewalahan. Serangan-serangan cepat dari sayap dan tekanan tinggi membuat lini belakang The Blues beberapa kali goyah.
Puncaknya terjadi tujuh menit jelang waktu normal berakhir. De Ketelaere kembali menjadi mimpi buruk Chelsea.
Menerobos masuk ke kotak penalti, ia melancarkan tembakan rendah yang sempat ditepis Sánchez, namun bola justru memantul ke arah gawang dan melewati garis.
Gol itu menegaskan dominasi Atalanta di babak kedua dan menjadi penentu kemenangan 2-1.
Chelsea Mencoba Mengejar, Namun Terlambat
Tim tamu sempat menggencarkan serangan balasan di menit-menit akhir, mencoba memanfaatkan setiap peluang untuk menyamakan kedudukan.
Baca Juga: Mengeksplor Pantai Grajagan Banyuwangi, Alternatif Surf Spot Selain G Land yang Wajib Dikunjungi
Beberapa peluang berbahaya tercipta, namun penyelesaian akhir yang kurang tajam serta penampilan solid kiper dan lini belakang Atalanta membuat Chelsea pulang dengan tangan hampa.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Atalanta. Tambahan tiga poin membuat mereka mengumpulkan 13 poin dan mendekat ke puncak klasemen grup, membuka jalan lebar menuju lolos langsung ke babak 16 besar Liga Champions.
Sementara itu, Chelsea harus puas berada di zona play-off dengan koleksi 10 poin, posisi yang membuat perjalanan mereka di kompetisi ini semakin menantang.***(LL)