ESENSI.TV, INGGRIS - Dalam dunia sepak bola modern, tekanan di lapangan bukanlah satu-satunya tantangan yang harus dihadapi para pemain.
Selain berjuang memberikan performa terbaik, mereka juga kerap menjadi sasaran komentar negatif, bahkan pelecehan rasial, terutama di media sosial.
Situasi inilah yang baru-baru ini dialami penyerang muda Tottenham Hotspur, Mathys Tel.
Pemain berusia 20 tahun asal Prancis tersebut menjadi sasaran ujaran rasis setelah gagal mengeksekusi penalti dalam laga Piala Super UEFA melawan Paris Saint-Germain (PSG) di Italia.
Baca Juga: Tips Belajar Tanpa Stress Ala Gen Z yang Efektif dan Praktis
Spurs akhirnya kalah lewat adu penalti, dan kekecewaan sebagian penggemar justru dilampiaskan dalam bentuk serangan rasial yang tidak pantas.
Manajemen Tottenham Hotspur pun langsung mengecam keras tindakan tersebut. Dalam pernyataannya, klub menyebut bahwa mereka muak dengan pelecehan yang ditujukan kepada Tel.
Mereka menegaskan bahwa rasisme tidak bisa ditoleransi, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Tel sendiri merespons dengan sikap tegar melalui unggahan di media sosial. Ia mengakui rasa kecewa atas kegagalannya di laga penting itu, namun menegaskan bahwa pelecehan rasis tidak akan membuatnya goyah.
Baca Juga: Itinerary Liburan 2 Hari 3 Malam di Banyuwangi yang Seru dengan Destinasi Terbaik
“Saya juga kecewa dengan hasil pertandingan Rabu malam, tetapi rasisme tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita,” tulisnya.
Ia menambahkan, dirinya selalu mengingat perjalanan hidup yang sudah ditempuh sejak awal karier.
Dengan semangat kerja keras, kerendahan hati, dan rasa hormat, Tel yakin bisa terus melangkah maju tanpa membiarkan ujaran kebencian menjatuhkannya.
“Saya tahu dari mana saya berasal, di mana saya memulai, dan semua ini tidak akan menjatuhkan saya,” ungkapnya.