olahraga

Pedas! Kees Kwakman Sebut Lebih Baik Main Rummikub daripada Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026

Jumat, 28 Maret 2025 | 10:26 WIB
Pengamat dan mantan pesepakbola Belanda Kees Kwakman. (Foto: Instagram @kees.kwakmanofficial)

ESENSI.TV, JAKARTA - Perdebatan soal format baru Piala Dunia 2026 yang melibatkan 48 tim terus memunculkan pro dan kontra. 

Salah satu kritik datang dari pengamat sepak bola sekaligus mantan pesepakbola Belanda, Kees Kwakman. 

Ia secara blak-blakan menyatakan bahwa kehadiran tim debutan seperti Indonesia di Piala Dunia berpotensi menurunkan kualitas turnamen. 

Bahkan, dalam sebuah podcast, ia menyindir lebih memilih bermain Rummikub, permainan papan mirip mahjong, daripada menonton pertandingan Timnas Indonesia di ajang tersebut.

Baca Juga: Model Dewasa Klaim Punya Anak dari Ridwan Kamil, Sang Mantan Gubernur Bantah dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Dalam podcast Voetbalpraat yang tayang setelah pertandingan Indonesia melawan Bahrain pada 25 Maret 2025, Kwakman mengungkapkan ketidaktertarikannya terhadap permainan Indonesia. 

Menurutnya, tempo permainan yang lambat serta banyaknya pemain yang mengalami kram membuat laga terasa kurang menarik untuk disaksikan.

"Dengan perluasan Piala Dunia menjadi 48 negara, Anda juga mendapatkan negara-negara seperti Indonesia. Saya mendoakan yang terbaik untuk pemain mereka, dan tentu saja mereka mengejar impiannya dan jika mereka berhasil, itu luar biasa, tetapi astaga," ujar Kwakman.

Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa kualitas permainan Indonesia belum cukup layak untuk ajang sebesar Piala Dunia.

Baca Juga: Smart Money Moves: Cara Gen Z Atur Keuangan Bisnis Digital dengan Cerdas agar Tetap Stabil

Ia juga menyinggung kemungkinan pertemuan antara pemain yang kurang dikenal di panggung dunia, seperti Ole Romeny dari Belanda melawan Sudan, sebagai contoh pertandingan yang dianggapnya kurang menarik. 

"Ketimbang nonton Ole Romeny melawan Sudan di Piala Dunia, misalnya, maka saya akan lebih memilih untuk bekerja saja," katanya.

Pernyataan Kwakman tentu mengundang reaksi dari berbagai kalangan, terutama pecinta sepak bola di Indonesia. 

Beberapa pihak menilai komentarnya terlalu meremehkan, sementara yang lain menganggap ini sebagai kritik membangun agar Timnas Indonesia terus meningkatkan kualitas permainan.

Halaman:

Tags

Terkini